Ingin dowload versi full klik laman ini sabiqptm.blogspot.com
_________________________________________________________________________________
MOTOR BAKAR DIESEL
Menurut Karyanto (2001), motor bakar adalah suatu
pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan
jalan pembakaran bahan bakar. Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan
atas dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engines)
dan motor pembakaran luar (external combustion engines).
Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik
yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan di luar motor tersebut,
seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor pembakaran dalam
ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dari
hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itu sendiri,
seperti motor diesel dan motor bensin.
Tabel 1.
Penggolongan motor bakar
|
Golongan
|
Kelompok jenis
|
Gerak
|
Daya mesin
|
Penggunaan yang
khas
|
Status
(tahun 1970)
|
|
Motor pembakaran luar (External Combustion Engines)
|
Turbin uap
|
Rotasi
|
S&B
|
Pusat tenaga
listrik, kapal laut
|
Aktif
|
|
Motor pembakar dalam(Internal Combustion Engines)
|
Motor bensin
|
Translasi, rotasi
|
K
|
Kendaraan jalan
darat, industri, pesawat terbang
|
Aktif
|
|
Motor diesel
|
Translasi
|
K&B
|
Kendaraan darat,
industri, lokomotif, kapal laut, pusat tenaga listrik
|
Aktif
|
( Sumber : Arismunandar, 2002 )
K = Kecil, di bawah 1.000 kW
S
= Sedang, antara 1.000 – 10.000 kW
B
= Besar, di atas 10.000 kW
MOTOR 4 LANGKAH
Motor 4 – langkah
menurut Karyanto (2002), adalah suatu motor yang tiap satu silindernya untuk
mendapatkan satu kali pembakaran membutuhkan empat kali gerakan piston yaitu
dua kali bergerak ke bawah atau dua kali putaran poros engkol.
Gambar 1. Prinsip
Kerja Motior Diesel 4 Langkah
Pada motor diesel
4-langkah terdapat langkah-langkah :
- langkah
hisap (Suction - Sroke)
- langkah
kompresi (Compression - Stroke)
- langkah
usaha (Power – Stroke)
4.
langkah buang (Exhaust – Stroke)

Gambar 2.
Grafik diagram PV motor 4 langkah
Cara kerja motor
diesel 4 langkah (lihat gambar 2)
1. Langkah hisap (Suction Stroke)
a.
Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju ke
titik mati bawah (TMB).
b.
Katup masuk terbuka, katup buang tertutup, karena
langkah hisap piston udara murni masuk ke dalam silinder mesin melalui intake manifold katup masuk.
2. Langkah kompresi (compression
stroke)
a.
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup masuk dan
katup buang tertutup.
b.
Volume udara yang dikompresikan oleh piston dalam
silinder antara 1/12 sampai 1/16 bagian dari seluruh volume silinder.
c.
Kompresi udara (kepadatan) sampai tekanan tinggi
antara 35-40 kg/cm2.
3. Langkah kerja (Power Stroke)
a.
Katup masuk dan katup buang tertutup.
b.
Sedikit sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA)
panas udara yang dikompresi atau dipampatkan mencapai suhu 500 – 7000C, kemudian pada saat bersamaan pengabut (Injector Nozzle) menyemprotkan bahan bakar solar yang
berbentuk kabut dimana sifatnya mudah terbakar.
c.
Setelah tejadi pembakaran bahan bakar tersebut, maka
tekanan gas di dalam silinder dengan cepat naik mencapai tekanan 50 kg/cm2 dan mendorong piston dari titik mati atas
(TMA) menuju ke titik mati bawah (TMB) menghasilkan langkah kerja dari motor
tersebut.
4. Langkah pembuangan (exhaust stroke)
a.
Katup masuk tertutup, katup buang terbuka.
b.
Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik
mati atas (TMA), maka sisa-sisa pembakaran tadi dibuang melalui katup buang dan
diteruskan ke manifoldbuang (Karyanto, 2001).
Pengertian Sistem Bahan Bakar
Pengertian sistem bahan bakar adalah suatu sistem dimana bahan bakar dari
tangki penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya dengan
dibantu dengan sebuah pompa (Suhodo, 2002).
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi
suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga
yang berasal dari bahan bakar.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem pengabutan
bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga atau tidak
maksimal dan hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta mempengaruhi daya
motor.
Fungsi Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar berfungsi untuk (Surbakty, 1985) :
a.
Mengalirkan bahan bakar dari tangki harian sampai ke ruang bakar.
b.
Mengatur jumlah bahan bakar yang dikabutkan.
c.
Mengatur saat pengabutan yang tepat.
d.
Mengatur lamanya pengabutan.
e.
Mengabutkan bahan bakar dan memasukannya ke dalam silinder
.f.
Mendistribusikan bahan bakar yang telah ditakar kesetiap silinder.
Metode
Pengabutan Bahan Bakar
Metode pengabutan bahan bakar yang banyak digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengabutan sistem common rail
Sistem ini mempunyai pompa tunggal yang menekan bahan bakar kesebuah“header” (common rail atau
tabung bersama) dengan tekanan yang tinggi. Bahan bakar tersebut
dialirkan ke pengabut melalui pipa bahan bakar tekanan tinggi. Saat
pengabutan bahan bakar oleh pengabut tersebut diatur oleh gerakkan kam
(Boentarto, 1996).

Gambar 3. Sistem
pengabutan common rail
Sistem pengabutan bahan bakar dengan common rail memiliki keuntungan, bahwa
kontruksinya sederhana sehingga memudahkan dalam pemeliharaan, apabila karena
suatu beban kecepatannya turun, secara otomatis aliran bahan bakar ke silinder
bertambah (Daryanto, 2004).
2. Pengabutan sistem pompa pribadi (Individual Jerk Pump)
Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani
oleh satu pompa penekan bahan bakar. Jadi, setiap pengabut dilayani oleh
satu pompa penekan bahan bakar. Pompa penekan bahan bakar adalah pompa
plunyer yang dilengkapi dengan pengatur kapasitas pengabutan, sedangkan daya untuk
menggerakkan pompa diambil dari daya motor itu sendiri. Pompa penekan
bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui pipa tekanan tinggi dan nozel akan
memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai dengan bentuk mulut atau
lubang nozel (Boentarto, 1996).

Gambar 4. Sistem
pengabutan pompa pribadi
Pompa tipe ini
memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing maupun untuk
pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan. Jumlah pengabutan bahan
bakar setiap langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh sedangkan pada
keadaan motor diesel tanpa beban mencampai 1/100.000 dari volume silindernya
(Daryanto, 2004).
3. Pengabutan
sistem distribusi (lihat gambar 5)
Pada sistem distribusi hanya menggunakan sebuah pompa penekan bahan bakar untuk
melayani semua pengabut yang ada disetiap silinder. Pada sistem ini pompa
tersebut mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi masuk ke dalam
distributor. Pompa penekan bahan bakar pada sistem distributor juga
dilengkapi dengan alat pengatur kapasitas (Arismunandar, 2002)

Gambar 5. Pengabutan
sistem distribusi
4. Pengabutan sistem unit pengabut (lihat
gambar 6)
Pada sistem ini tidak diperlukan pipa-pipa tekanan tinggi karena pompa penekan
bahan bakar dan pengabut dibuat menjadi satu kesatuan. Pada setiap
silinder dilayani oleh satu pengabut yang bekerjanya diatur oleh poros kam,
batang penekan dan tuas. Pada unit pengabut terdapat sebuah plunyer yang
berfungsi untuk menaikkan tekanan bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar dan
menentukan saat pemasukan bahan bakar ke dalam silinder (Boentarto, 1996).

Gambar 6. Pengabutan
sistem unit pengabut
Sistem bahan bakar
motor diesel dibuat sedemikian presisi agar dapat menghasilkan kemampuan yang
cukup pada waktu tegangan tinggi. Jika kebetulan terdapat kotoran kecil
atau air masuk kedalam bahan bakar, maka daya tahan pemakaian pompa penekan
bahan bakar dan pengabut yang merupakan bagian terpenting dari motor diesel
dapat dikurangi.
Komponen
Sistem Bahan Bakar
Komponen sistem bahan
bakar yang sering digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dan mempunyai fungsi
masing-masing sebagai berikut :

Gambar 7. Sistem
bahan bakar pada unit besar
Tangki
Tangki yang digunakan
dalam sistem bahan bakar terdiri dari dua tangki yaitu :
a. Tangki penyimpanan
(tangki induk)
Tangki penyimpanan
suatu sistem bahan bakar dapat ditempatkan diatas atau di bawah.
Tangki ini dilengkapi dengan penguras air dan penampung endapan. Ujung
pipa hisap bahan bakar harus diletakkan diatas titik yang tidak memungkinkan
dicapai oleh endapan, paling tidak harus 50 atau 75 mm di atas
alas. Tangki harus mempunyai ventilasi dengan puncak yang dilengkapi
tutup anti hujan (Maleev, 1995).
b. Tangki harian
Tangki harian
merupakan tangki sediaan bahan bakar. Disebut tangki harian karena harus
memuat bahan bakar yang cukup untuk operasi mesin selama satu hari kerja
penuh, atau kira-kira 8 sampai 9 jam. Tangki harian yang ditempatkan
diatas umumnya memanfaatkan gaya grafitasi untuk mengalirkan bahan bakar ke
pompa penekan bahan bakar, dan dipasang 300 sampai 450 cm diatas pompa penekan
bahan bakar. Tangki harian yang ditempatkan dibawah harus diatur tidak
lebih dari 195 cm dibawah pompa pemindah (Maleev, 1995).
Pompa pemindah bahan bakar
Setiap instalasi bahan bakar motor diesel biasanya mempunyai beberapa
pompa bahan bakar. Pompa-pompa tersebut yaitu untuk memindahkan bahan bakar
secara terus menerus dari tangki dasar (tangki induk) ke tangki
harian. Dan satu lagi untuk mengalirkan bahan bakar ke pompa penekan
bahan bakar, kalau tangki harian tidak memberikan tekanan yang cukup.
Instalasi dan kapasitas tangki harian menentukan ukuran pompa yang harus
dipakai untuk memindahkan bahan bakar dari tangki penampung bahan bakar yang
sering digunakan adalah : Pompa roda gigi, pompa torak dan pompa keping.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 8.

Gambar 8. Pompa
Pemindah Bahan Bakar
Saringan
Dalam bahan bakar motor diesel, banyak atau sedikit
selalu mengandung kotoran zat padat, yang mana kotoran tersebut sama sekali
tidak boleh berada dalam pompa bahan bakar, apalagi dalam pengabut (Injector), hal ini dapat dicegah oleh alat penyaring
bahan bakar. Elemen saringan dapat terdiri dari kain, saringan pelat atau
kertas (Daryanto, 2004).
Keadaan yang sangat
penting dari operasi motor diesel adalah pemasukan bahan bakar yang benar-benar
bersih ke pompa penekan bahan bakar dan pengabut. Untuk mencapai hal
tersebut, langkah pertama membersihkan minyak bahan bakar dengan memasang saringan
halus pada sisi isap pompa penekan bahan bakar.

Gambar 9.
Saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar
ditempatkan di antara pompa penekan bahan bakar. Tugasnya ialah melakukan
penyaringan seteliti mungkin akan kotoran padat yang turut bersama bahan bakar,
padatan yang terdapat dalam bahan bakar selain dapat menggosok bidang-bidang
plunyer pompa, juga dapat menyumbat lubang-lubang pengabut (Daryanto, 2004).
Katup
aliran bahan bakar
Katup pada sistem
bahan bakar digunakan sebagai pengatur tekanan, membuka dan menutup aliran
bahan bakar serta sebagai penghubung aliran bahan bakar. Jadi katup ini
berfungsi untuk keamanan dalam pengaturan sistem bahan bakar di dalam
pipa (saluran) yang akan dipindahkan dari tempat satu ke tempat yang
lain.
Pompa penekan bahan bakar (Injection
Pump)
Pompa penekan bahan bakar merupakan suatu kelengkapan
motor yang mempunyai tugas untuk menekan bahan bakar solar menuju ke pengabut
serta membaginya bahan bakar ke setiap silinder atau ruang bakar motor sesuai
dengan urutan pengabutan (Firing Order) dari
motor bersangkutan pada waktu dan jumlah yang tepat (Daryanto,
2004).
Pompa bahan bakar
tekanan tinggi dipakai untuk menekan bahan bakar kedalam ruang bakar pada saat
yang telah ditentukan dalam jumlah sesuai dengan daya yang harus
dihasilkan. Di dalam sebuah silinder terdapat sebuah plunyer yang
digerakkan oleh poros nok dari pompa tersebut.
Plunyer merupakan
sebuah batang yang terdapat pada alur, pada dinding silindernya terdapat lubang
hisap, sedangkan pada kepala silinder terdapat katup yang akan terbuka apabila
tekanan mencapai nilai tertentu, lubang hisap akan terbuka dan tertutup oleh
batang plunyer.

Gambar
10. Bagian-bagian pompa penekan bahan bakar.

Gambar 11. Kedudukan
plunyer terhadap silinder pompa sesuai dengan kapasitasnya
Cara kerja pompa penekan bahan bakar
Plunyer bertugas
menekan bahan bakar menuju pengabut melalui katup pelepas dan pipa tekanan
tinggi. Bahan bakar ini ditekan oleh plunyer dengan tekanan tinggi.
Pada saat plunyer berada dititik mati bawah bahan bakar mengalir ke dalam
silinder melalui lubang pintu pemasukkan ke ruangan penyalur pada bagian atas
plunyer. Pada saat plunyer bergerak ke atas, apabila permukaan dari
plunyer bagian atas bertemu dengan bibir atas pintu pemasukkan, bahan bakar
mulai mengalir dengan suatu tekanan. Pada saat plunyer bergerak ke atas
lagi, bahan bakar di dalam ruang pengantar mendorong katup pelepas dan keluar
melalui pipa tekanan tinggi ke pengabut.
Pipa
Bahan Bakar Tekanan Tinggi
Pipa pengabut bahan
bakar tekanan tinggi adalah pipa yang menghubungkan pompa penekan bahan bakar
dengan pengabut. Pipa tersebut harus tahan terhadap tekanan tinggi karena
itu pipa tersebut biasanya terbuat dari baja, berdinding tebal dan dibuat
dengan diameter luar 6 mm dan diameter dalam 1,6 mm (Arismunandar,W dan Koichi
Tsuda, 2004).
Governor(lihat
gambar 12)
Governoradalah
pesawat yang bertugas mengubah jumlah pemberian bahan bakar, agar putaran
(poros motor) tetap pada angka yang telah ditentukan. Walaupun beban luar
berubah, alat tersebut mengatur setiap saat (cepat, teliti dan otomatis).
Apabila kecepatan motor naik maka governor segera menggerakkan penakar bahan
bakar sedemikian rupa hingga pemberian bahan bakar yang disemprotkan kedalam
silinder berkurang. Dan sebaliknya bila kecepatan motor turun maka
governorsegera mereduksi pemberian bahan bakar ke dalam silinder
(Arismunandar,W dan Koichi Tsuda, 2004).
Menurut Maleev, 1995
menyatakan bahwa fungsi utama pengatur motor diesel diklasifikasikan sebagai
berikut :
1.
Pengatur kecepatan konstan, yakni untuk mempertahankan
motor agar sama atau hampir sama tanpa beban sampai beban penuh.
2.
Pengatur kecepatan variabel ,yakni untuk
mempertahankan kecepatan motor yang diinginkan dari kecepatan tanpa kerja
sampai kecepatan maksimum tanpa tergantung perubahan beban, kecepatan sendiri
diatur dengan tangan.
3.
Pengatur pembatas kecepatan, yakni untuk mengendalikan
motor minimum dan untuk membatasi kecepatan maksimumnya atau untuk kecepatan
minimumnya saja.
4.
Pengatur pembatasan beban, yakni untuk membatasi beban
yang dapat diambil oleh motor pada setiap kecepatan.
Gambar 12. Governor
sentrifugal (bandul)
Pengabut (injector)
Menurut Karyanto, 2002 bahwa pengabut (injector) adalah suatu alat yang gunanya untuk
mengabutkan bahan bakar solar dalam bentuk kabut yang sifatnya mudah tebakar
pada ruang bakar motor. Jadi tugas dari pengabut, untuk mengabutkan atau
menyebarkan bahan bakar dalam bentuk butiran-butiran halus dan terbagi rata
pada kecepatan tinggi ke dalam ruang bakar. Pengabutan itu diberikan
kepada udara yang terdapat dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi,
dihasilkan campuran yang heterogen antara udara dan bahan
bakar.
Pengabut akan bekerja pada saat tertentu sewaktu
pompa bahan bakar memompakan bahan bakar dengan tekanan 250-300 kg/cm2. Bahan bakar akan mengalir melalui lubang-lubang
kecil pada nosel dan akan menekan jarum melalui sel-sel jarum tersebut.
Dengan adanya penekanan jarum ini maka lubang aliran bahan bakar pada silinder
akan terbuka dan bahan bakar bertekanan tinggi akan masuk ke dalam silinder
motor.

Gambar 13. Cara kerja
pengabut
Cara kerja pengabut
Pada pengabut terdapat sebuah katup jarum, dimana ujung bawahnya terdiri atas
dua bidang kerucut. Kerucut yang pertama menetap pada dudukannya,
sedangkan yang kedua menerima tekanan dari bahan bakar. Jika gaya yang
ditimbulkan bahan bakar melebihi gaya pegas, maka katup akan terangkat ke atas
sehingga membuka lubang pengabut (Arismunandar, W dan Koichi Tsuda, 2004).
Penulis :
Lutfi Jauhari
(Widyaiswara)
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W dan
Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi, Paramudya Paramita, Jakarta.
Karyanto E, 1986,
Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel,
Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.
Suharto, 1991,
Manajemen Perawatan Mesin, Rimeka Cipta, Jakarta.
Sujanto, 1982,
Pesawat kapal 1, Jakarta.
V.L Maleev, M.E.
Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga,
Jakarta.
Yanmar Diesel, 1980.
Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar, PT Yanmar Indonesia, Jakarta









0 komentar:
Posting Komentar